Monday, May 30, 2022

MENULIS BUKU MAYOR

 RESUME KEENAM PELATIHAN BELAJAR MENULIS

GELOMBANG 25


Pertemuan keenam malam ini membahas materi MENULIS BUKU MAYOR DALAM DUA MINGGU, yang disampaikan oleh Bapak Prof. Richardus Eko Indrajit. Pertemuan dibuka oleh moderator Ibu Aam Nurhasanah. Dengan semangat yang luar biasa beliau menyampaikan profil hebatnya Prof. Richardus Eko Indrajit dengan membagikan link profil Prof. Richardus Eko Indrajit. Beliau adalah sosok yang hebat, baik ilmu maupun, pengalaman dan tulisan - tulisannya. Malam ini akan menjadi malam keberuntungan selanjutnya bagi saya dalam pelatihan belajar menulis. 

Selanjutnya Ibu Aam menyampaikan kilas balik beliau selama mengikuti materi Prof. R. E. Indrajit di kelas BM Gel. 8 dan BM Gel. 12. Saat materi Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu, Ibu Aam mengikuti tantangan menulis yang diberikan Prof. Ekoji yaitu tantangan menulis dalam dua minggu. Beliau lolos seleksi dan buku tersebut diterbitkan oleh PT. Andi Offset Yogyakarta sebagai penerbit buku mayor. 


Setiap angkatan yang lulus menulis bersama Prof. Ekoji, punya nama program yang berbeda. Angkatan pertama diberi nama Angkatan PELOPOR. Angkatan kedua SEPTEMBER CERIA. Angkatan ke-3 OKTOBER IMPIAN. Masih ada beberapa angkatan lanjutan yang mayoritas alumni BM 1-24. Cara agar kita bisa menulis dalam 2 minggu hanya dengan memilih satu judul di Chanel Prof. EKOJI CHANEL dan mengembangan TOC(Table of Content) atau daftar isi. Peserta akan menjadi penulis pertama sedangkan Prof. Eko akan menjadi penulis kedua.

Contoh beberapa buku peserta pelatihan belaar menulis yang telah diterbitkan: 

  1. Arnita, and Indrajit, R.E. (2021). Problem Based Learning. Penerbit ANDI: Yogyakarta.
  2. Baderan, J.K., and Indrajit, R.E. (2020). Design Thinking: Membangun Generasi Emas dengan Konsep Merdeka Belajar. Penerbit ANDI: Yogyakarta.
  3. Chan, K.C., Indrajit, R.E., Hii, A., and Goh, C. (n.d.). Technopreneurship: From Strategy to Results. TWAN Pte. Ltd.: Singapore.
  4. Chan, K.C., and Indrajit, R.E. (n.d.). Project-Based Learning. TWAN Pte. Ltd.: Singapore.
  5. Chan, K.C., Indrajit, R.E., Hii, A., and Goh, C. (n.d.). Doing Business Internationally and Globally. TWAN Pte. Ltd.: Singapore.
  6. Hwa, C.E., Chan, K.C., Indrajit, R.E., and Goh, C. (n.d.). Design Thinking for Management, Leadership, and Technopreneurship. TWAN Pte. Ltd.: Singapore.
  7. dst.
Syarat menulis dalam dua minggu tersebut, bahwa peserta tidak boleh memilih judul buku yang sudah dipilih penulis mayor terdahulu. Jadi usahakan pilih judul buku di luar judul - judul yang sudah disampaikan moderator. (dalam list buku yang disampaikan)

Selanjutnya Prof. Ekoji memulai menyampaikan materi Menulis Buku Mayor. Terima kasih Bapak, dalam kesibukan beliau masih menyempatkan diri membantu memberikan ilmu pada penulis sangat pemula seperti saya. Prof. Ekoji melanjutkan apa yang disampaikan moderator tentang tantangan menulis buku mayor dalam dua minggu. 

Cara belajar menulis buku dengan mudah adalah dengan cara menuliskan hal-hal yang disampaikan oleh orang lain. Oleh karena itulah maka program menulis buku dalam dua minggu ini dibuat. Para peserta dapat mengikutinya dengan menjalankan hal-hal yang disampaikan bu Aam sebelumnya. Untuk periode bulan Juni ini, grupnya diberi nama JUNI MERDEKA. Peserta bebas memilih topik dari video di EKOJI CHANNEL maupun presentasi beliau yang dapat ditemukan pada kanal Youtube lainnya. 

Kita BELAJAR sambil menjalaninya. Kalau terlalu banyak berfikir atau berdiskusi, maka biasanya tidak akan jadi-jadi tulisannya. Ayo teman-teman yang hebat. Hanya tiga langkah: 
  1. Pilih judul di EKOJI CHANNEL. 
  2. Tuliskan apapun yang beliau sampaikan dalam kanal tersebut. 
  3. Perlihatkan draft tulisan peserta kepada Prof. Ekoji
Selajutnya, beliau menyampaikan semangat menulisnya sejak dari kecil, yaitu pelajaran mengarang dalam Bahasa Indonesia. Beliau senang menulis apa saja. Mulai dari menceritakan mimpi, kekaguman akan alam sekitar, kisah lucu yang ditemui sehari-hari, dan lain-lain. Awalnya memang terasa sulit menorehkan kata-kata di kertas kosong. Namun kalau sudah satu kalimat pertama mengalir, tiba-tiba sisanya menjadi lancar dan susah disetop. Kesenangan beliau menulis adalah sebagai akibat dari kegemaran saya membaca buku. Semenjak kecil, senang membaca buku. Ayah ibu beliau tidak pernah mau membelikan mainan. Tapi kalau buku, mereka dengan senang hati membelikannya. Ketika SD, buku bacaannya beragam. Mulai dari yang ringan-ringan seperti komik Tintin, Asterix, Godam, Gundala, Donald Bebek, dsb. atau langganan majalan Bobo, Kuncung, dan Kawanku, hingga yang berat-berat seperti karya Agata Christie, Karl May, Alfred Hitchcock, dan Mark Twain.

Banyak membaca membuat kosa kata yang beliau kenal menjadi semakin banyak. Apalagi ketika SMA diharuskan membaca puluhan karya sastra dari Pujangga Lama maupun Pujangga Baru. Para siswa diwajibkan membuat sinopsis oleh guru Bahasa Indonesia. Alhasil, selama SMA Prof. Ekoji berhasil menelurkan 120 sinopsis.

Menulis sebenarnya bukan merupakan suatu tujuan, tapi jalan untuk mencapai cita-cita yang lebih besar. Ketika masih remaja, profesor punya cita-cita ingin keliling Indonesia namun dibayarin orang lain. Untuk itulah beliau banyak menulis mengenai berbagai hal, dengan harapan ada pembaca yang mau mengundangnya mengisi seminar. Dan ternyata hal tersebut membuahkan hasil. Buku pertamanya di tahun 2001 berhasil membawa beliau mengelilingi 27 provinsi ketika itu.

Di sesi selanjutnya, seperti biasa narasumber dan moderator menjawab pertanyaan - pertanyaan peserta. Kali ini terkait dengan Tantangan Menulis Mayor dalam Dua minggu di angkatan JUNI MERDEKA. 

Dari yang telah disampaikan Prof. Ekoji, ada hal - hal penting yang perlu diperhatikan sebagai pembelajar penulis pemula:
  1. Tulislah sesuatu yang anda SUKAI dan KUASAI.
  2. Cara belajar paling mudah adalah dengan cara MENGALAMINYA (belajar sambil praktek)
  3. Intinya bukan pengetahuan, tapi adanya MOTIVASI. Motivasi ingin belajar dan mau membaca.
EKOJI CHANNEL yang wajib dikunjungi:
Di akhir sesi, moderator mengakhiri pertemuan keenam dengan tidak lupa menyampaikan salam hebatnya bagi para peserta pelatihan, Salam blogger inspiratif, Aam Nurhasanah.



Blitar, May 31, 2022







Friday, May 27, 2022

GAIRAH MENULIS PUISI

Blitar, 27 Mei 2022 

RESUME KELIMA PELATIHAN BELAJAR MENULIS

GELOMBANG 25


Narasumber    : Dra. E. Hasanah, M. Pd
Moderator       : Dail Ma'ruf
Tema               : Gairah Menulisa Puisi

Malam ini pukul 19.00 Bapak Dail sebagai moderator membuka pertemuan kelima dengan puisi jalan - jalannya ke tanah baru membeli topi, untuk mengawali materi baru tentang gairah menulis puisi. Mantap banget puisinya Bapak, membuat sayapun bergairah mengikuti materi malam ini. Untuk menimba ilmu hebat bersama pemateri yang luar biasa, Ibu Dra. E. Hasanah, M. Pd.

Dra. E. Hasanah, M. Pd pemateri pertemuan kelima

Lima belas menit kemudian Bapak Dail mempersilahkan Ibu Dra. E. Hasanah, M.Pd untuk memulai materi Gairah Menulis Puisi. 

A. Pengertian Gairah Menulis Menurut KKBI
  • Gairah artinya keinginan (hasrat, keberanian) yang kuat, bersemangat.
  • Menulis artinya aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa atau menulis juga melahirkan pikiran atau perasaan lewat bahasa.
  • Jadi gairah menulis menunjukkan pada aktivitas mengungkapkan keinginan yang kuat untuk mengungkapkan gagasan dan melahirkan pikiran atau perasaan lewat bahasa.
B. Pengertian Puisi Menurut KKBI
  1. Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait
  2. Gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama dan makna khusus.
  3. Sajak
C. Pengertian Puisi

Sajak;
  • bebas puisi yang tidak terikat oleh rima dan matra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait, jumlah suku kata dalam setiap larik.
  • dramatik sas puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekankan tikaian emosional atau situasi yang tegang.
  • lama puisi yang belum dipengaruhi oleh puisi barat, seperti pantun, gurindam, syair, mantra dan bidal.
  • mbeling sajak ringan yang tujuannya membemaskan rasa tertekan, gelisah, dan tegang; sajak main - main.
Puisi menurut H.B. Yasin
"Suatu karya satra yang diucapkan dengan persaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian"

D. Struktur Fisik Puisi (Unsur Wujud)


E. Jenis Puisi

Puisi Lama
Puisi yang masih terikat oleh aturan - aturan yaitu jumlah kata dalam 1 baris, jumah baris dalam 1 bait, persajakan (rima), banyak suku kata di tiap baris.

Puisi Baru
Puisi yang tidak terikat oleh aturan, bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata maupun rima.

F. Ciri - ciri Puisi Lama
  • Tidak diketahui nama pengarangnya
  • Penyampaian dari mulut ke mulut yang merupakan sastra lisan
  • Sangat terikat dengan aturan, misalnya jumlah baris dan tiap bait
G. Jenis Puisi Lama

1. Mantra: ucapan - ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
   
   Contoh; 
   Sihir lontar pinang lontar
   Terletak diujung bumi
   Setan buta jembalang buta
   Aku sapa tidak berbunyi

2. Pantunpuisi yang bersajak a - b - a - b, setiap bait terdiri 4 baris, tiap baris terdiri 8 - 12     suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, sedangkan 2 baris akhir sebagai isi.
   
   Contoh: Pantun Nasehat
   Sungguh elok emas permata
   Lagi elok intan baiduri
   Sungguh elok budi bahasa
   Jika dihias akhlak terpuji

3. Saloka; pantun yang berkait atau bertaut

   Contoh:
   Sudah bertemu kasih sayang
   Duduk terkurung malam dan siang
   Hingga setapak tiada renggang
   Tulang sendi habis terguncang

4. Talibun; pantun genap yang setiap barisnya terdiri dari  enam hingga sepuluh baris.            Tiap bait dibagi sampiran dan isi.

   Contoh:
   Anak orang di padang tarap
   Pergi berjalan ke kebun bunga
   Hendak ke pekan hari tiap senja
   Di sana sirih kami kerekap
   Meskipun daunnya berupa
   Namun rasanya berlain juga

H. Ciri - ciri Puisi Baru
  • Memiliki bentuk yang rapi dan simetris
  • Persajakan akhir yang teratur
  • Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain
  • Sebagian besar puisi empat seuntai (baris)
 I. Jenis Puisi Baru
  • Balada; puisi berisi kisah/cerita
  • Himne; puisi pujaan untuk menghormati Tuhan, seorang pahlawan atau tanah air
  • Ode; puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gaya sangat resmi bersifat menyanjung pribadi tertentu
  • Epigram; puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup
  • Romansa; puisi yang berisi luapan cinta kasih
  • Elegi; puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan
  • Satire; puisi yang berisi sindiran/kritik

J. Contoh Puisi 

FATAMORGANA

Kataku itu luar biasa
Namun katamu tu Biasa
Milikku itu istimewa
Milikmu juga istimewa

Bahagia itu apa sesungguhnya
Apakah banyaknya harta
Ataukah kecukupan dengan yang ada
Setiap orang punya arti berbeda

Bahaga itu bagaimana
Apakah terwujudnya semua asa
Ataukah kesyukuran atas apa yang diterima
Sekali lagi setiap kita punya makna yang berbeda
 
(oleh; Bp. Dail Ma'ruf)


HAMPA SANG SENJA


Senja mulai menggoda
Menampakkan keindahan cahayanya
Menghanyutkan mengumbar asa
Sesaat melenakan dari yang Kuasa
 
Jiwa, kala kau bergembira
Kau lupa segalanya
Kau tergelak tawa
Kau alfa menghadap-Nya
 
Jiwa, saat kau berduka
Kaupun lupa segalanya
Meratap tiada tara
Seakan Sang Pencipta melupakannya
 
Raga, kau hanyalah wadah jiwa
Kau bagaikan bayangan yang menyerta
Saat suka dan duka
Karena kau tak bisa menolak adanya

(linggar lestari, 2022)

Pertemuan kelima ditutup dengan parade puisi peserta pelatihan belajar menulis. Antusias para peserta luar biasa dengan puisi - puisinya. Yang tak kalah pentingnya di sini adalah pesan beliau Ibu Dra. E. Hasanah, M. Pd, "Mari kita tetap menjaga gairah untuk tetap belajar dan belajar juga agar menjadi penulis hebat ada 3M yakni menulis, menulis, menulis". 

Terima kasih Ibu untuk materi hebatnya, dan juga Bapak moderator untuk penyemangat para peserta.


Wednesday, May 25, 2022

MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH

 

RESUME KEEMPAT PELATIHAN BELAJAR MENULIS 

GELOMBANG 25


MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH

Pertemuan keempat, Rabu, 25 Mei 2022 disampaikan oleh narasumber hebat Ibu Norelia Purwa Yunita, M.Pd dengan Moderator hebat pula Ibu Helwiyah. Beliau akan menyampaikaan materi Menulis Buku dari Karya Ilmiah. 

Pelatihan dimulai pukul 6:56 pm oleh moderator kami Ibu Helwiyah yang dengan hangtanya menyapa para peserta pelatihan. "Assalamu Alaikum wr wb Pegiat Literasi Nusantara ( PLN ). Apa kabar? Semoga semua dalam keadaan sehat ....bahagia dan selalu tersenyum.....kalo belum .....Yuuk senyum dulu......."😊❤️

"Pada Rabu 25 Mei 2022 malam ini, kita memasuki pertemuan ke 4 dari 30 pertemuan yang membedah dunia literasi, mulai dari niat menulis,proses menulis,kendala dan solusi dalam menulis,prosedur naskah tulisan hingga jadi buku melalui pengenalan pada penerbit , promosi buku yang diterbitkan, hingga manfaat buku". 

"Luar biasa ...kuliah mahal tingkat tinggi dengan Nara sumber dan tim   pendamping  yang solid dibawah asuhan PB PGRI dan Om Jay .... Dari gelombang 1 hjngaa sekarang msuk di gelombang 25-26". 👍👍👏👏😍 Demikian Ibu Moderator membuka pelatihan dengan hangat dan penuh semangat.

Tak lupa turut kukirimkan do'a buat para narasumber maupun peserta yang sedang sakit, semoga lekas diberi kesembuhan, aamiin🙏

Selanjutnya Ibu Nurlita memulai pelatihan dengan perkenalan dirinya yang luar biasa hebat dengan segudang prestasi menulisnya. Beliau selalu mempunyai semangat belajar yang luar biasa dan ingin tahu dan ingin punya pengalaman sebanyak-banyaknya, hal yang patut saya tiru rasanya.

Sesuai dengan tema malam ini, Menulis Buku dari Karya Ilmiah, kita akan berdiskusi bersama tentang bagaimana cara mengubah karya ilmiah kita menjadi sebuah buku. 

SESI 1 : MENULIS BUKU DARI KTI

Mengapa harus buku??

1. Lebih bermakna dan bermanfaat
   Bayangkan jika karya itu masih berupa KTI. Kebanyakan pasti hanya disimpan secara       pribadi atau disimpan di perpustakaan. Pembacanya siapa?? Sangatlah terbatas. Jika       di perpustakaan sekolah, pastilah para warga sekolah. Jika KTI ini diubah menjadi             buku, maka apa yang terjadi?? Buku itu dapat dibaca siapapun. Lewat apa?? Dari               penjualan buku kita. Dengan demikian, sasaran pembaca jauh lebih luas. Tidak hanya       terbatas untuk kalangan tertentu saja

2. Keutungan materi
   Jika buku kita laku terjual dan penjualan banyak, pastilah materi akan mengalir ke              kantong kita. Bayangkan jika masih berupa KTI, diperjualbelikan pun tidak akan bisa

3. Hasil penelitian akan tersebar luas
    KTI yang sudah dikonversi menjadi buku akan mudah diakses oleh banyak pihak.              Akibatnya, penelitian yang didapatkan pun akan diketahui oleh masyarakat luas

4. PAK
    Karena memang tuntutan ASN haruslah ada progres untuk peningkatan                              profesionalitasnya. Dan ini semua terekam dalam Angka Kredit. KTI menjadi buku              dapat digunakan untuk pengajuan angka kredit bagi para guru ASN. Selain itu, poin            buku lumayan tinggi pada ketentuan angka kredit sehingga ini sangat 
    menguntungkan bagi bapak ibu guru.

Bagaimana cara mengubah KTI menjadi Buku?
1. Ubah judul KTI yang terkesan kaku dan ilmiah menjadi judul populer yang menarik dan     eye catching. Judul karya ilmiah versi buku hanya berfokus pada objek penelitian saja.     Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian. Sebagai contoh; Efektivitas SEM Berbasis         Mind Map pada mata pelajaran Kimia untuk meningkatkan pemecahan masalah siswa     materi pokok reaksi Redoks. Judul ini dirubah menjadi lebih menarik dengan Metode         SEMMI dalam Pembelajaran Sains Abad 21

2. Ubah DAFTAR ISI
    Biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa
 
   BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah
   BAB 2 landasan teori
   Bab 3 metode penelitian yang berisi rumus2 statistika
   Bab 4 hasil dan pembahasan
   Bab 5 penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
   
   Namun ketika diubah menjadi BUKU, daftar isi menjadi : (ikuti pedoman 2W+1H)

   Bab 1 (Why) menjelaskan masalah umum pembelajaran sains, pentingnya metode             pembelajaran yang menarik untuk siswa, alasan metode SEMMI dalam pembelajaran

   Bab 2( APA) menjelaskan apa itu metode pembelajaran, metode SEMMI, karakteristik         metode, pembelajaran sains abad 21

   Bab 3,4,5, dan seterusnya ( How ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan,                     bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.

   Boleh juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI.
   Sebagai contoh bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi
   2.1. hasil belajar
   2.2. media pembelajaran
   2.3. Modul
   2.4. metode pembelajaran
   2.5 pembelajaran SEMMI
   
   Jika dikonversi menjadi
   Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku
   Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN
   3.1. Pengertian media
   3.2. jenis media
   3.3. manfaat media

   Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku
   Bab 4 MENGENAI MODUL 
   4.1.pengertian modul
   4.2. karakteristik modul
   4.3.sistematika modul
   4.4. kelebihan modul
   dan seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai
   
   Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/                         mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku. Jadi, perbanyak penjelasan teori         dari bab 2 karya ilmiah dan juga hilangkan rumus statistika yang biasanya ada di bab       3 karya ilmiah. 

3. Pada bab I Karya ilmiah yang biasanya menuliskan tentang :
  •  Rumusan masalah
  •  Tujuan penelitian
  •  Manfaat penelitian
  •  Definisi operasional
  •  Hasil penelitian terkait
    Ini semua harus dihapus ketika mengkonversinya menjadi buku

4. Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. grafik yang penting saja.               Grafik lain yang tidak ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat.

5.  Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan         versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis         memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan           bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis.           Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang               tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca                         memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah         kita diubah menjadi buku.

6. Kaitkan dengan kondisi terkini agar buku kita lebih mengikuti jaman.
    Sebagai contoh, judul diatas merupakan skripsi tahun 2011, namun ketika                              mengubahnya menjadi buku, saya kaitkan dengan pembelajaran abad 21 yang lebih        menekankan kepada 4C yaitu keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi dan        kreativitas.

7. Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti                             Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book, atau karya ilmiah lainnya. Namun, hindari           menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot,                       wordpress, dan lain sebagainya.

8. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan        agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut.

9. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan  huruf, jenis huruf, dan        margin disesuaikan dengan aturan Penerbit.

Contoh perbedaan daftar isi skripsi dengan daftar isi skripsi setelah menjadi buku:

a. Daftar Isi Skripsi
    

b. Daftar Isi Buku dari Konversi Skripsi
   

SESI 2 : MENULIS ARTIKEL ILMIAH UNTUK JURNAL  KTI

1. Tulis artikel SESUAI DENGAN TEMPLATE JURNAL uang dituju. Biasanya ini yang tidak         diperhatikan. Tiap jurnal pasti memiliki template yang berbeda. Jika artikel yang masuk     tidak sesuai template, otomatis akan langsung ditolak oleh pengelola sebagus apapun     penelitiannya.
   

2. Judul singkat, padat, jelas, dan tetap ilmiah. Hindari penggunaan singkatan pada judul      dan kata kunci wajib disematkan dalam judul.
   

3. Baris kepemilikan artinya peneliti atau penulis artikel tersebut. Dalam hal ini yang                benar-benar terlibat baik dalam hal perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian          hingga pelaporan penelitian. Baris kepemilikan biasanya mencantumkan nama (tanpa      gelar), instansi, jabatan akademik

4. Abstrak biasanya berisi tujuan penelitian, metode penelitian, hasil dan simpulan.                  Karena jumlah kata dalam abstrak sangatlah terbatas (panjang abstrak tiap jurnal            berbeda), maka latar belakang masalah dan tinjauan Pustaka tidak perlu dimasukkan.



5. Kata Kunci
    Penulisan keyword pada abstrak, sebaiknya 3 sampai 5 KATA, dipisahkan ;, dan tanpa        kata penghubung.

6. Pendahuluan
    Pendahuluan berisi latar belakang masalah, sedikit tinjauan Pustaka, rumusan                    masalah dan tujuan penelitian
7. Metode Penelitian
   Pada bagian metode penelitian, hindari penulisan rumus statistika yang berlebihan.           Bagian ini cukup berisi subyek penelitian, desain penelitian (dalam bentuk bagan),             teknik pengambilan data, analisis data (tanpa rumus statistika). WAJIB ada juga                 sumber rujukan dari metode yang digunakan.


8. Hasil dan Pembahasan
    Perbanyak penggunaan tabel atau diagram untuk menyajikan hasil penelitian.                    Pembahasan hasil penelitian dikaitkan dengan teori yang sudah dikemukakan oleh ahli      sebelumnya.

9. Simpulan
   Simpulan merupakan JAWABAN dari rumusan masalah yang diajukan dan ditulis               dalam bentuk paragraf (bukan numerical). Namun tata cara penulisan tetap mengacu       pada template yang ada pada jurnal yang dituju.



Demikian ulasan materi yang luar biasa yang beliau moderator sampaikan. Selanjutnya sesi tanya jawab yang patut diperhatikan dalam pertemuan keempat ini.
Pertanyaan dan Jawaban:

1. Saya sangat tertarik sekali dengan materi malam ini, di mana kita bisa menulis buku         dari KTI yang sudah kita lakukan. Selain kita bisa menulis buku dari karya tulis ilmiah         pribadi, apakah boleh kita menulis buku dari KTI orang lain? Apakah termasuk                     plagiarisme bila kita menulis buku dari KTI orang lain walaupun kita sudah                           mengeditnya sedemikian sehingga sudah tidak terkesan plagiat? (Ahmad Sahudin,             S.Pd, Lombok Barat NTB)
  • Jika kita menulis KTI karya orang lain, bukan tidak diperbolehkan, tetapi ada tata krama nya, yaitu harus ijin dahulu dengan si empunya KTI. Dan pemilik KTI, tetap harus disematkan namanya sebagai penulis dalam buku yang merupakan konversi dari KTI tersebut. Jika tidak dilakukan, maka termasuk pencurian hasil karya milik orang lain dan hal ini sangat dilarang dalam dunia kepenulisan. Jadi, lebih baik karya kita sendiri kita ubah menjadi buku atau boleh mengubah dari karya orang lain DENGAN CATATAN ijin dahulu dan menyematkan nama penulis KTI sebagai penulis buku. Mau diubah apapun isinya, namun tetap ide ada di tangan penulis asli. Jadi, jika tidak disematkan nama penulis asli, masuknya tidak lagi Plagiarisme namun lebih kepada pencurian karya orang lain.
2. Jika di jadikan buku, berarti kita harus memahami tata bahasa yang berbeda dengan         laporan, dan harus dengan kaidah yang sesuai. Bagaimana memperbaiki dan                     memperdalam tata bahasa yang efektif bu?. Seringkali bahasa yang digunakan                 bercampur genre. Atau ada sumber yang bisa di pelajari bu? (Syamsul Hidayati ( yati)       dari SMAN 1 Tiumang)
  • Diksi, tata bahasa, penggunaan EYD dapat dipelajari dari banyak membaca buku sejenis atau buku non fiksi karena konversi buku dari KTI ini tergolong buku non fiksi sehingga tata bahasanya tetap baku namun tidak kaku. Sementara untuk EYD dan tanda baca dapat dipelajari dari PUEBI dan sejenisnya.
3. Untuk ilmu merubah karu tulis PTK menjadi buku apakah sama? 
    Karena saya belum pernah mencoba melakukan, siapa yang akan mengoreksi bila            PTK yang saya ubah ini sudah pas, sesuai yang di inginkan? Haruskah ada editor atau      pendampingan? (Indaryati dari Temanggung)
  • Jawaban by wapri
4. Bolehkah KTI yg akan "diubah" menjadi buku ditambah dengan opini dan perasaan            penulis? Bagaimana caranya supaya tetap objektif? (Elen, SD Candle Tree Serpong)
  • Boleh dimasukkan opini penulis pada kelebihan dan kelemahan sehingga pembaca akan mengetahui sisi positif dan negatif dari pembelajaran yang ditawarkan. Selain itu, dapat juga diperkuat dengan teori yang dikemukakan oleh ahli dalam penelitian sejenis agar lebih memperkuat opini yang kita ajukan.
5. Pertanyaan (Atin Mintarsih, Serang Banten)
   🔰 Bagaimana cara cepatnya mengubah karya ilmiah mnjadi sebuah buku dan 
         berapa lama dalam penerbitannya?
   🔰 Hal-hal apa saja yang biasanya jadi kendala dalam mengubah karya ilmiah ke                   dalam sebuah buku?
   🔰 Minta kalimat motivasi ibu biar semangatnya kaya ibu.
        1. Ikuti petunjuk di atas bu agar lebih cepat konversi KTI menjadi buku. Mengenai                   jangka waktu penerbitan, pengalaman saya terjun di dunia penerbitan, untuk                     sekarang ini lebih lama karena perpusnas sedang selektif masalah ISBN. Jadi                     memang butuh waktu. Namun normalnya biasanya 2-3 minggu buku sudah sampai           ke tangan penulis. 
       2. Kendala terbesar yang pernah saya alami adalah diri sendiri bu 🤭🤭,  lebih                       tepatnya pada malas. Hehe.. Karena jika sudah malas, mau ada ide apapun tidak               akan pernah jadi karyanya. Jadi memang harus sistem pemaksaan agar karya itu             cepat selesai.
        3. Dapat berkarya di tengah kegiatan itu biasa, namun berkarya di tengah kesibukan            yang begitu banyaknya itu baru LUAR BIASA 😊😊😊

    6. Adakah batasan umur atau lama KTI yg telah ditulis, jika akan dijadikan buku? 
       (Oktavia Hadianingsih, Palangka Raya)
    • Kalau dari aturan artikel untuk jurnal biasanya 7-8 tahun terakhir,, buku mungkin sama. Namun jika terpaksa lebih daripada itu, usahakan pembahasan buku dikaitkan dengan kondisi sekarang sehingga isi buku jauh lebih kekinian dan terbaru.
    7. Pada hipotesis dan hasilnya penelitian tersebut, apakah hanya dijabarkan dalam               kalimat saja. Tidak perlu disebutkan angka perhitungannya atau hanya dituliskan               presentasinya saja.
       Dan pada daftar pustaka tersebut kita masih cantumkan atau dihilangkan jika sudah         kita buat dalam bentuk buku. (Kasiatun dari SDN 006 Pompa Air Kec. Bandar                       Petalangan Kabupaten Pelalawan Riau)

       1. Hipotesis tidak perlu dimasukkan bu,, untuk hasil penelitian, dimasukkan dalam                    bentuk hasil secara global saja. Contoh pembelajaran dengan metode....telah penulis          laksanakan di sekolah... Pada kelas.... Dan menghasilkan peningkatan hasil belajar              sebesar... %. Hanya seperti itu saja bu,, untuk perhitungannya tidak perlu dimasukkan. 
          Perbanyak pembahasan mengapa hasil sekian persen tersebut dapat dicapai dan              jangan lupa berikan opini kita dan kaitkan dengan teori dari penelitian sejenis . 

      2. Daftar Pustaka yang dimasukkan HANYA daftar pustaka yang ada pada buku saja.            Jadi pasti akan beda antara kedua daftar pustaka tersebut. Bisa dikurangi atau                   bertambah sesuai dengan isi dari buku yang ditulis. Tidak semua daftar pustaka                 pada KTI dimasukkan dalam buku.

    8. Bagaimana cara membuat tabel yang simpel dalam menyajikan hasil penelitian. (Bu          Elmi dari Siak Riau)
    • Untuk pembuatan tabel yang mudah,  harus paham terlebih dahulu variabel terikat dan bebas dari penelitian. Apa saja yang mau diukur dan data apa yang akan diambil. Contohnya untuk Data HASIL BELAJAR, maka nilai pengetahuan yang harus diambil datanya. Jadi terdapat kolom nama siswa, nilai pada siklus I, nilai pada siklus II, kenaikan nilai. Dengan demikian pembaca akan lebih mudah membaca data, apakah ada perbedaan pada siklus I dan selanjutnya
    9. Saya punya buku yg berasal dari tesis yg diterbitkan oleh pihak kampus. Terus terang        saya tidak terlibat dalam proses pembuatan buku tersebut. Ketika menyimak materi 
        bu Norlia, saya buka buku ternyata sama persis isinya dengan ketika jd tesis dulu.
        pertanyaan saya 1. Apakah bisa seandainya saya ingin menerbitkan ulang tesis saya        ini jadi buku dengan merubah sesuai dengan kaidah yg sdh disampaikan ibu.
        2. Apakh ketika diubah jadi buku, tidak perlu mencantumkan objek serta tempat                  penelitian. (Rusdawati dari Palangka Raya)
        
        Boleh ibu,. Ada dua opsi penerbitan :
        1. Dengan judul sama namun ada tambahan kata EDISI REVISI, maka nanti bisa                     diterbitkan ulang dan dapat ISBN baru

        2. Diterbitkan dengan judul yang berbeda dari naskah sebelumnya

         Objek penelitian dapat disematkan pada pembahasan tentang hasil penelitian 
         dimana kalimat pengantarnya bisa sebagai berikut :

         Pada bab ini merupakan uraian hasil penelitian yang telah dilakukan penulis di                   sekolah  .... Pada kelas.... 

         Namun tetap tidak berlebihan dalam memasukkan data penelitian dan hasil statistika       penelitian.

    10. apakah semua karya ilmiah, seperti skripsi dan tesis, bisa dijadikan buku seperti                 penjelasan ibu? apakah skripsi tentang media pembelajaran cocok dibukukan,                   melihat banyak gambar aplikasi nya? (Tuhu Setyono dari Riau)
    • Semua KTI bisa dibukukan pak asal mengikuti aturan yang ada dan tidak asal ganti judul namun isi buku sama persis dengan KTI kita. 
    • Wah,, kalau yang ini sangat cocok dan sekarang sedang dicari bapak.. Buku-buku tentang tutorial pembuatan media pembelajaran sekarang sedang diminati. Banyak gambar boleh, yang tidak disarankan adalah banyak diagram hasil analisis data.
    Selesai sudah resume keempatku kali ini, semoga menjadi ilmu yang luar biasa dan bermanfaat bagiku di sepanjang hayatku. 

    Terima kasih Ibu Noralia Purwa Yunita, M. Pd narasumber kami dan Ibu Helwiyah moderator yang hangat, beserta semua penyelenggara Pelatihan Belajar Menulis Gelombang 25. 

    Blitar, 26 Mei 2022













    Monday, May 23, 2022

    THE SPIRIT BEHIND THE SECRET


    BLITAR, 23 MEI 2022 

    RESUME KETIGA PELATIHAN MENULIS GELOMBANG 25


    Mentari pagi mulai menyibak tirai. Pelukan hangatnya menyapa raga untuk berkarya. Kusambut dengan senyum gembira, membuka kembali materi ketiga pelatihan menulis segera. Tak lupa kusiapkan speaker setiaku, kuputar lagu - lagu favoritku dan si lappi merah kesayanganku. Sesaat kemudian sayup lagu mulai menemaniku menyusun tulisanku. Done, pas syair itu pas dengan rasaku saat ini, "can't take my eyes of you, can't take my eyes of you", memang benar adanya, mata ini tak bisa lepas dari grup pelatihan menulis yang aku didalamnya. Tiap sesi kutunggu selalu, termasuk yang ketiga ini. Sesi dengan pemateri  yang hebat juga, Ibu Rita Wati, S. Kom dan hangatnya moderator Ibu Rosminiyati. Beliau berbagi rahasia dalam "Rahasia Mudah Menulis dan Menerbitkan Buku untuk Berprestasi"

    Pertemuan ketiga ini dimulai dengan perkenalan beliau Ibu Rina Wati, S. Kom sebagai pemateri dengan pengalamannya yang luar biasa seperti pemateri - pemateri sebelumnya. Pengalaman luar biasa beliau akan dibagikan dengan peserta pelatihan menulis gelombang 25 ini. Yang menjadi makin tertarikku, materi yang dibagikan adalah rahasia beliau, rahasia menulis dan menerbitkan buku. Asyik benar rasanya.

    Apa tujuan Bapak dan Ibu mengikuti kelas Belajar Menulis?, pemanasan pertama yang dilontarkan pada peserta pelatihan. Hal ini tentu akan memberikan respon yang hebat. Para peserta makin antusias untuk menyampaikan jawabannya. 


    Dan ternyata benar, ada respon peserta sesaat setelah pertanyaan tersebut dilontarkan. Poinnya, tujuan dari mengikuti kelas BM ini ingin bisa menulis hingga menerbitkan buku dan terpampang nama Bapak/ibu dalam sebuah cover, selanjutnya yang disampaikan beliau. 

    Diikuti pertanyaan selanjutnya sebagai brainstroming peserta, "Apa yang harus Bapak dan ibu lakukan untuk mewujudkan tujuan tersebut?" Peserta sesegera merespon pertanyaan itu, jawabannya pun sudah sangat menarik memiliki tujuan untuk bisa menulis dan menerbitkan buku solo dengan cara berlatih, mencoba, menulis dan menulis.


    Dengan menuli, menulis, dan menulis dengan mengikuti kelas BM ini insyaallah dalam waktu satu bulan kedepan Bapak dan Ibu akan mendapatkan banyak perubahan dan kejutan. Demikian Ibu Rina Wati, S. Kom memberi semangat pada para peserta latihan.

    Selanjutnya penyampaian materi dimulai. Menjadi penulis pemula pastilah ada banyak hal yang dirasakan, diantaraya; 
    1.      Susah ide
    2. Miskin kosa kata
    3. Sulit merangkai kata
    4. Menunda-nunda
    5. Bingung mau menulis apa
    6. Tidak Percaya Diri
    7. Bingung mau dimulai dari mana
    8. Merasa tulisannya jelek tidak layak dibaca

    Kemudian apa solusinya? Berada di komunitas BM atau Belajar Menulis. Di sini kita saling berbagi, menginspirasi, memberi masukan, semua ide tulisan kita dihargai dibaca dan dikomentari. Sehingga dari tidak pede otomatis menjadi pede karena melihat keaktifan dari peserta BM. Selain itu, untuk mewujudkan keinginan peserta menjadi seorang penulis, banyak-banyaklah membaca sehingga Bapak dan ibu akan menemukan ide untuk menulis. Membaca itu tidak mesti harus membaca buku akan tetapi membaca kejadian misalkan mengalami suatu peristiwa yang bahagia atau sedih kemudian dituangkan kedalam tulisan, maka sudah berlatih menjadi seorang penulis. Tinggal nanti ketika sudah terbiasa menulis tulisan tersebut bisa diarahkan kedalam bentuk cerpen ataupun novel.

    Prinsip sukses beliau selama mengikuti kelas BM yang disampaikan antara lain berani menerima tantangan sehingga menghasilkan sebuah karya. Selain itu, ada beberapa poin yang harus dikerjakan oleh penulis pemula:
    1. Tentukan dulu apa tujuan/motivasi bapak/ibu menulis, apa hanya sekadar mau        belajar, hobi,  atau karena keterpaksaan salah satu persyaratan naik pangkat,  bisa jadi karena ingin mendapatkan uang. Semua motivasi yang saya sebutkan baik tidak ada salahnya
    2. Setelah menentukan motivasi hal selanjutnya mulai menulis, menulis apa saja yang ada di dalam pikiran tentang lingkungan sekitar, tentang siswa, tentang binatang kesayangan, hal-hal yang  disenangi atau kuasai.
    3. Tuangkan semua ide yang ada ‘tunda dulu’ untuk mengedit tuntaskan semua ide dalam tulisan hingga selesai.
    4. Latih menulis setiap hari dimulai dari 100 kata kemudian meningkat 150 kata naik lagi  menulis pentigraf (menulis tiga paragraf) hingga pada akhirnya bisa menulis 1000 kata perhari.
    5. Lakukan setiap hari
    6. Setelah semua terbiasa mulai tingkatkan dengan membuat peta konsep atau TOC jika tulisan yang kita buat ingin dijadikan sebuah buku.
    7. Mulailah join menulis Buku Antologi (Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri  menjadi seorang penulis).
    Sesegeralah poin - poin itu dikerjakan. Beranikan diri saja untuk ikut serta dalam kompetisi menulis, seperti lomba blog, essay, cerpen dll. Awal-awal kalah tidak masalah semua berawal dari kekalahan yang pasti jangan pernah menyerah karena banyak pembelajaran yang akan kita dapati kalau kita selalu memperhatikan tulisan para pemenang.

    Rahasia selanjutnya adalah kaidah - kaidah dasar penulisan, agar tulisannya berkualitas dan enak dibaca. Apa saja kaidah dasar penulisan (Ini berdasarkan pengalaman saya menjadi kurator/editor untuk penulis pemula kesalahan-kesalahan dasar yang sering muncul);
    1. Penggunaan huruf besar dan kecil yang tidak tepat. (bisa jadi karena buru-buru dalam menulis)
    2. Paragraf panjang-panjang. (usahakan paragraph tidak melebih dari 10 kalimat dalam 1 paragraf. Terlebih kalau di blog usahakan hanya 5-7 baris saja
    3. Penggunaan tanda baca seperti (titik, koma, titik dua, setrip-tanda petik dsb).
    4. Kata baku. (bisa install KBBI V)
    5. Buang kata-kata yang tidak efektif
    6. Penggunaan istilah asing yang sering keliru / cari referensi yang benar sehingga tulisan kita berkualitas.
    7. Penggunaan kata depan di yang sering keliru dipisah atau disambung.

    Dari keterangan diatas, hal yang perlu digarisbawahi adalah, pada saat kita sedang menulis tuangkan saja semua ide sampai selesai setelah itu baru dibaca ulang dan lakukan pengeditan. Tapi setidaknya jika ingin menjadi penulis kesalahan dasar diupayakan tidak terjadi. 

    Menarik sekali materi ini, meski tiap tulisan punya kaidah - kaidah menulis yang harus dipenuhi, setidaknya aku sebagai peserta penulis pemula masih ada semangat menulis untuk menuangkan ide. Jujur, terkadang kalau aku memikirkan kaidah kebenaran menulis membuatku merasa sulit untuk memulai menulis. 

    Waktu selanjutnya adanya tanya - jawab dari peserta pelatihan. Dengan runtun dan jelas Ibu Pemateri membagikan rahasia jawabannya. Sehingga peserta puas dn sesegera mungkin membuat resumenya. Semoga semangatku masih sama dengan teman - teman di Grup BM ini. Hayo, Keep Fighting untukku!

    Terima kasih untuk Ibu Rita Wati, S. Kom untuk rahasia hebatnya dan pagi yang hangat ini. Be Positive Thinking, Be Myself💪💪





    Friday, May 20, 2022

    WRITING IS MY PASSION


     RESUME KEDUA PELATIHAN MENULIS GELOMBANG 25


    Bersama Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M. Pd dengan Moderator Ibu Widya Setianingsih.

    "Jika kamu ingin mengenal dunia, membacalah. Jika kamu ingin dikenal dunia, menulislah." (Armin Martajaya), meski kalimat dari Ibu Widya muncul di akhir sesi materi, namun kalimat itu sungguh besar maknanya. Slogan tersebut seakan membawaku ke dunia yang lain. Dunia yang selama ini hanya kulewati dengan sedikit membaca dan tidak meninggalkan jejak untuk menggoreskan tinta. Terima kasih Ibu untuk kalimat yang luar biasa tersebut.

    Hebatnya Ibu Widya memilih slogan tersebut tidak lepas dari semangatnya Ibu Kanjeng dalam berbagi ilmu menulisnya. Writing is My Passion, akan mengganti passion - passion yang selama ini sering muncul di sekitar ku. Misal; Travelling is My Passion, Shopping is My Passion bahkan menggosippun akan menjadi passion seseorang. Memang passion itu tidak bisa dipaksakan pada seseorang, tapi setidaknya aku akan belajar bertransformasi dengan "Writing is My Passion". Tidak ada hal mudah untuk berubah, tapi niat akan mengalahkan kemalasan.

    Jum'at malam, 20 Mei 2022, Ibu Dra. Sri Sugiastuti memberikan ilmu yang hebat untuk memulai menulis sebagai pemula. Sebagai penulis pemula memang harus mempunyai mental baja untuk memulai menuangkan ide, maju terus pantang mundur dan anjing menggonggong khafilah berlalu. Begitulah beliau menyemangati penulis sangat pemula seperti aku. 



    Slide yang pertama beliau share itu sudah menjadi brainstorming tersendiri bagiku. Bagaimana seandainya tiap saat aku menulis, bukankah otakku kaya akan ide yang setiap detik menyusup didalamnya. Namun kembali ke dalam kehampaan karena tidak adanya motivasi dan kepercayaan diri. Di bagian ini Ibu Kanjeng memberikan gambaran kendala dan hambatan yang ditemui penulis sangat pemula seperti aku. Penulis pemula biasanya merasa tidak bakat menulis, tidak memiliki waktu, tidak memiliki ide, tidak mau dikritik dan tidak suka menulis. Komplit benar gambaran tersebut, karena itu juga yang menjadi alasanku selama ini. 

    Untuk memberi pencerahan dari kendala dan hambatan tersebut, Ibu Sri Sugiastuti memaparkan motivasi menulis dan alasan kenapa menulis. 


    Di sini disampaikan lewat voice note nya, bahwa pada saat sudah ada didepan laptop dan siap menyampaikan tulisannya, maka buang semua perasaan merasa tidak bisa menulis, tidak punya ide, tidak suka membaca apalagi menulis. Mari kita mulai menulis dengan clue "mengapa, bagaimana dan kapan/why, how and when". Selanjutnya kapan kita menulis? Secepatnya kita menulis dengan bahasa sendiri, ide sendiri. Kita boleh surfing di internet tetapi hanya untuk mendapatkan ide, selanjutnya kita hanya boleh memparafrase dengan bahasa kita sendiri yang kita kuasai. 

    Kemudian beliau menyampaikan langkah - langkah menulis, dengan rambu - rambu yang diberikan. Agar tulisan yang kita tulis nanti betul - betul memiliki ciri khas, sampai kepada pembaca dan menjadi tulisan yang menarik.


    Berikutnya ketika kita sudah punya ide, segeralah menggali ide tersebut dan bagaimana endingnya nanti yang penting menggali ide tersebut sebanyak mungkin. Perlu diingat di dalam menulis adalah tujuan menulis, genre, segmen pembaca, tema, outline dan materi. Segmen pembaca itu sangat penting karena akan menjadi target sasaran kita. Kita harus memperhatikan bahwa tulisan kita akan marketable, tulisan kita akan layak dibaca dan menjadi produk yang bisa dijual. Di sini kita harus sabar, berproses dan semua proses itu harus kita nikmati. Penulis pemula harus mampu mengalahkan rasa malas, merubah mindset dan menjalani semua proses untuk menjadi penulis yang handal.


    Setelah memiliki tabungan tulisan selanjutnya kita akan menghadapi langkah - langkah selanjutnya. 


    Langkah pertama, editing, kita bisa meminta tolong teman - teman untuk membaca naskah atau tulisan kita mungkin ada yang perlu dihilangkan, ditambah atau direvisi. Setelah itu kita mengedit dan merevisi tulisan yang sudah diprasunting teman - teman. Langkah terakhir setelah proses editing dan revising adalah publishing, karena tujuan menulis kita akan dinikmati pembaca.



    Sesi materi berlangsung kurang lebih satu jam setengah, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator.  Ada 20 pertanyaan yang disampaikan peserta pelatihan yang sebagian besar pertanyaan tentang membangkitkan mood atau keinginan untuk menulis, karena hal tersebut yang dirasakan oleh hampir peserta pelatihan. Selanjutnya pertanyaan tentang berproses dengan Writing is My Passion dan tak kalah pentingnya pertanyaan tentang memperoleh rasa percaya diri untuk menulis dan memiliki solo buku yang diterbitkan. Ibu Kanjeng memberi pencerahan yang singkat dan jelas. Untuk mood yang hilang dengan jangan pernah berhenti menulis karena penulis adalah pekerjaan yang mulia. Semangat menulis setiap saat. Jangan pernah keluar dari komunitas penulis. Menulis yang selektif. Untuk berproses Writing in My Passion dimulai dengan membuat target, ceklist apa yang perlu dibaca dan target tulisan berikutnya. Selanjutnya membuat kerangka untuk tulisan yang akan dibuat, apa yang disukai dan dikuasai. Dari situ bisa dimulai menulis untuk lebih percaya diri. Demikian pembahasan Ibu Sri Sugiastuti sampai di pertanyaan yang terakhir, pertanyaan yang ke-20 yang memerlukan waktu kurang lebih 1 satu setengah jam. 

    Hampir tiga jam sudah, saat Ibu Widya memberikan closing pelatihan dengan pantun pengantar tidur dan membuat resume. "The Choice is Yours dan Menulislah untuk Kita Sendiri".
    Berakhir sudah pertemuan kedua ku bersama beliau - beliau yang hebat. Terima Kasih untuk ilmu yang berguna ini. Selamat memulai berkarya untuk diriku sendiri..go..go..go💪💪

    Blitar, May 21 2022