BLITAR, 23 MEI 2022
RESUME KETIGA PELATIHAN MENULIS GELOMBANG 25
Mentari pagi mulai menyibak tirai. Pelukan hangatnya menyapa raga untuk berkarya. Kusambut dengan senyum gembira, membuka kembali materi ketiga pelatihan menulis segera. Tak lupa kusiapkan speaker setiaku, kuputar lagu - lagu favoritku dan si lappi merah kesayanganku. Sesaat kemudian sayup lagu mulai menemaniku menyusun tulisanku. Done, pas syair itu pas dengan rasaku saat ini, "can't take my eyes of you, can't take my eyes of you", memang benar adanya, mata ini tak bisa lepas dari grup pelatihan menulis yang aku didalamnya. Tiap sesi kutunggu selalu, termasuk yang ketiga ini. Sesi dengan pemateri yang hebat juga, Ibu Rita Wati, S. Kom dan hangatnya moderator Ibu Rosminiyati. Beliau berbagi rahasia dalam "Rahasia Mudah Menulis dan Menerbitkan Buku untuk Berprestasi"
Pertemuan ketiga ini dimulai dengan perkenalan beliau Ibu Rina Wati, S. Kom sebagai pemateri dengan pengalamannya yang luar biasa seperti pemateri - pemateri sebelumnya. Pengalaman luar biasa beliau akan dibagikan dengan peserta pelatihan menulis gelombang 25 ini. Yang menjadi makin tertarikku, materi yang dibagikan adalah rahasia beliau, rahasia menulis dan menerbitkan buku. Asyik benar rasanya.
Apa tujuan Bapak dan Ibu mengikuti kelas Belajar Menulis?, pemanasan pertama yang dilontarkan pada peserta pelatihan. Hal ini tentu akan memberikan respon yang hebat. Para peserta makin antusias untuk menyampaikan jawabannya.
Dan ternyata benar, ada respon peserta sesaat setelah pertanyaan tersebut dilontarkan. Poinnya, tujuan dari mengikuti kelas BM ini ingin bisa menulis hingga menerbitkan buku dan terpampang nama Bapak/ibu dalam sebuah cover, selanjutnya yang disampaikan beliau. Diikuti pertanyaan selanjutnya sebagai brainstroming peserta, "Apa yang harus Bapak dan ibu lakukan untuk mewujudkan tujuan tersebut?" Peserta sesegera merespon pertanyaan itu, jawabannya pun sudah sangat menarik memiliki tujuan untuk bisa menulis dan menerbitkan buku solo dengan cara berlatih, mencoba, menulis dan menulis.
Dengan menuli, menulis, dan menulis dengan mengikuti kelas BM ini insyaallah dalam waktu satu bulan kedepan Bapak dan Ibu akan mendapatkan banyak perubahan dan kejutan. Demikian Ibu Rina Wati, S. Kom memberi semangat pada para peserta latihan.
Selanjutnya penyampaian materi dimulai. Menjadi penulis pemula pastilah ada banyak hal yang dirasakan, diantaraya;
1. Susah ide
2. Miskin kosa kata
3. Sulit merangkai kata
4. Menunda-nunda
5. Bingung mau menulis apa
6. Tidak Percaya Diri
7. Bingung mau dimulai dari mana
8. Merasa tulisannya jelek tidak layak dibaca
Kemudian apa solusinya? Berada di komunitas BM atau Belajar Menulis. Di sini kita saling berbagi, menginspirasi, memberi masukan, semua ide tulisan kita dihargai dibaca dan dikomentari. Sehingga dari tidak pede otomatis menjadi pede karena melihat keaktifan dari peserta BM. Selain itu, untuk mewujudkan keinginan peserta menjadi seorang penulis, banyak-banyaklah membaca sehingga Bapak dan ibu akan menemukan ide untuk menulis. Membaca itu tidak mesti harus membaca buku akan tetapi membaca kejadian misalkan mengalami suatu peristiwa yang bahagia atau sedih kemudian dituangkan kedalam tulisan, maka sudah berlatih menjadi seorang penulis. Tinggal nanti ketika sudah terbiasa menulis tulisan tersebut bisa diarahkan kedalam bentuk cerpen ataupun novel.
Prinsip sukses beliau selama mengikuti kelas BM yang disampaikan antara lain berani menerima tantangan sehingga menghasilkan sebuah karya. Selain itu, ada beberapa poin yang harus dikerjakan oleh penulis pemula:
- Tentukan dulu apa tujuan/motivasi bapak/ibu menulis, apa hanya sekadar mau belajar, hobi, atau karena keterpaksaan salah satu persyaratan naik pangkat, bisa jadi karena ingin mendapatkan uang. Semua motivasi yang saya sebutkan baik tidak ada salahnya
- Setelah menentukan motivasi hal selanjutnya mulai menulis, menulis apa saja yang ada di dalam pikiran tentang lingkungan sekitar, tentang siswa, tentang binatang kesayangan, hal-hal yang disenangi atau kuasai.
- Tuangkan semua ide yang ada ‘tunda dulu’ untuk mengedit tuntaskan semua ide dalam tulisan hingga selesai.
- Latih menulis setiap hari dimulai dari 100 kata kemudian meningkat 150 kata naik lagi menulis pentigraf (menulis tiga paragraf) hingga pada akhirnya bisa menulis 1000 kata perhari.
- Lakukan setiap hari
- Setelah semua terbiasa mulai tingkatkan dengan membuat peta konsep atau TOC jika tulisan yang kita buat ingin dijadikan sebuah buku.
- Mulailah join menulis Buku Antologi (Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri menjadi seorang penulis).
Sesegeralah poin - poin itu dikerjakan. Beranikan diri saja untuk ikut serta dalam kompetisi menulis, seperti lomba blog, essay, cerpen dll. Awal-awal kalah tidak masalah semua berawal dari kekalahan yang pasti jangan pernah menyerah karena banyak pembelajaran yang akan kita dapati kalau kita selalu memperhatikan tulisan para pemenang.
Rahasia selanjutnya adalah kaidah - kaidah dasar penulisan, agar tulisannya berkualitas dan enak dibaca. Apa saja kaidah dasar penulisan (Ini berdasarkan pengalaman saya menjadi kurator/editor untuk penulis pemula kesalahan-kesalahan dasar yang sering muncul);
- Penggunaan huruf besar dan kecil yang tidak tepat. (bisa jadi karena buru-buru dalam menulis)
- Paragraf panjang-panjang. (usahakan paragraph tidak melebih dari 10 kalimat dalam 1 paragraf. Terlebih kalau di blog usahakan hanya 5-7 baris saja
- Penggunaan tanda baca seperti (titik, koma, titik dua, setrip-tanda petik dsb).
- Kata baku. (bisa install KBBI V)
- Buang kata-kata yang tidak efektif
- Penggunaan istilah asing yang sering keliru / cari referensi yang benar sehingga tulisan kita berkualitas.
- Penggunaan kata depan di yang sering keliru dipisah atau disambung.
Dari keterangan diatas, hal yang perlu digarisbawahi adalah, pada saat kita sedang menulis tuangkan saja semua ide sampai selesai setelah itu baru dibaca ulang dan lakukan pengeditan. Tapi setidaknya jika ingin menjadi penulis kesalahan dasar diupayakan tidak terjadi.
Menarik sekali materi ini, meski tiap tulisan punya kaidah - kaidah menulis yang harus dipenuhi, setidaknya aku sebagai peserta penulis pemula masih ada semangat menulis untuk menuangkan ide. Jujur, terkadang kalau aku memikirkan kaidah kebenaran menulis membuatku merasa sulit untuk memulai menulis.
Waktu selanjutnya adanya tanya - jawab dari peserta pelatihan. Dengan runtun dan jelas Ibu Pemateri membagikan rahasia jawabannya. Sehingga peserta puas dn sesegera mungkin membuat resumenya. Semoga semangatku masih sama dengan teman - teman di Grup BM ini. Hayo, Keep Fighting untukku!
Terima kasih untuk Ibu Rita Wati, S. Kom untuk rahasia hebatnya dan pagi yang hangat ini. Be Positive Thinking, Be Myself💪💪