RESUME KEDUA PULUH DUA PELATIHAN BELAJAR MENULIS
GELOMBANG 25
Pertemuan kedua puluh dua merupakan pertemuan yang luar biasa. Pertemuan yang memperkenalkan saya dengan sesosok yang hebat dengan semua ujian dalam hidupnya. Sesosok yang memberi inspirasi tentang ikhtiar dan rasa syukur. Rasa syukur yang kemudian beliau tuangkan dalam karya nyata. Di saat orang lain mungkin tidak mampu menjalani, beliau masih mampu menuangkan ide - idenya. Pengalaman hidup beliau menjadikan beliau kaya akan ide yang orang lain tidak punya. Semoga sehat selalu Bapak.
Video inspiratif pembuka pertemuan kedua puluh enam, yang dibagikan oleh moderator Ibu Helwiyah. Beliau akan mendampingi Bapak Suharto, M. Pd sebagai narasumber pelatihan kali ini dengan tema Menulis Di Kala Sakit. Siapa beliau inspirator malam ini? Simak profil Bapak Suharto.
Bapak Suharto, M. Pd yang dikenal dengan Cing Ato, salah satu alumni pelatihan menulis angkatan kedelapan. Beliau menyampaikan materi berdasarkan pengalamannya sejak sebelum sakit hingga sekarang.
Mengapa Menulis
- Karena gerakan literasi di madrasah tempat beliau mengajar. Pada saat itu para siswa di tempat beliau diharuskan membawa buku ke sekolah. Sesampainya di sekolah mereka membaca buku yang dibawanya.
- Kebuntuan menulis. Pengalaman di sekolah beliau para guru menulis administrasi pembelajaran asal saja sehingga membuat beliau bergabung di pelatihan menulis.
Apa yang Dilakukan untuk Menulis
- Membeli dan membaca buku tentang bagaimana menulis. Namun hasilnya tetap tidak bisa menulis.
- Ikut pelatihan menulis. Perbagai pelatihan menulis diikuti, namun belum bisa menulis. Hingga menemukan pelatihan belajar menulis Om Jay, dan dari sini beliau paham menulis.
GBS Menyerang
Setelah buku solo pertamanya diterbitkan, beliau harus menghadapi cobaan yang luar biasa. Berikut kisah beliau melawan serangan GBS.
Tepat tanggal 18 Juli 2018, dengan hitungan jam, Tubuh ini TUMBANG tak berdaya seluruh syaraf yang ada mati semua. Mulai ujung kaki sampai ujung rambut. Hanya tersisah syaraf leher, hidung, telinga, mata, dan memori. Tepat malam Jumat jam 12 malam lidah saya tertarik sejak itu suara saya hilang sampai 4,5 bulan. Nafaspun tidak bisa, jika pada saat itu tidak berada di rumah sakit mungkin innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un. Akhirnya nafas dibantu oksigen dan ventilator. Leher dibolong hingga kini masih tersisah sedikit.
4,5 bulan berada di rumah sakit. 1,5 bulan di ICU, 2, 11 bulan di HCU, dan 1 bulan di ruang inap biasa. Seluruh tubuh ini penuh dengan selang. Teman, saudara, tetangga, jamaah, dan murid-murid tak kuat melihat gurunya yang hanya tulang berbalut kulit. Dokter sudah angkat tangan terpaksa pulang dalam kondisi sakit. 1,6 tahun tubuh ini tidak bergerak sama sekali. Tidak ada yang bisa saya lakukan, galau, stress menghampiri. Sampai berkata kepada istri " Umi lebih baik ayah mati, kasihan dengan umi cape ngurusi ayah,"
Setelah 1.6 tahun secara perlahan tubuh ini mulai bergerak. Singkat cerita tangan sudah bisa menyentuh muka sementara kaki masih terbujur kaku. Suatu hari HP istri berdering, saya pinta ART untuk mengambilkan, lalu diletakkan di atas dada beralas bantal. Lalu saya sentuh ternyata bisa menggunakan HP. Saya minta diambilkan HP yg tak pernah saya lihat selama 1,6 tahun. Nomornya sudah mati, beli nomor baru. Sejak itu saya lacak Facebook saya, cukup tiga hari baru ketemu password. Dalam hati berkata apa yang bisa saya lakukan dan bermanfaat untuk orang banyak. Menulis itu yang saya bisa. Akhirnya setiap hari saya menulis. Menulis apa? Menulis apa yang saya derita. Saya posting di Facebook. Apa yang terjadi banyak para pembaca yang tertarik, karena setiap artikel selalu saya selipkan kalimat motivasi. Akhirnya jadilah buku ke 2 solo ditulis ketika tubuh dalam kondisi berbaring. Sejak itu saya terus menulis dan menerbitkan hingga mempunyai 10 buku solo ber-ISBN. Buku ke 11 sedang proses ISBN dan buku ke 12 sedang diedit.
Demikian pengalaman beliau dan karya - karya menulisnya yang luar biasa.
Pojok Tanya Jawab
- Faktor yang membuat bangkit dan menulis; ingin punya buku. Karena saya seorang guru motivator di lingkungan madrasah tempat saya ngajar. Saya melihat hampir seluruh motivator membuat buku, sebagai sesuatu yang bisa dijadikan kebanggaan tersendiri.
- Mengatasi orang yang tidak suka terhadap tulisan kita; Cukup ucapkan terima kasih, karena bagaimanapun dia telah membaca tulisan kita. Lihat saja ke dalam jangan keluar artinya jangan berburuk sangka dahulu.
- Kiat menulis saat sakit; Semua berawal dari niat, ketiadaan sulit untuk mewujudkan mimpi. Niat yang kuat terkadang bisa mewujudkan sesuatu yang mustahil.
- Mengatasi krisis pede; Jangan bandingkan diri kita dengan orang lain. Orang lain juga ddahulunya sama dengan kita. Gaya menulis setiap orang berbeda-beda. Sekarang tulis saja apa yang kita bisa dan kuasai. Mulailah dari yang sederhana untuk melatih membuat kalimat. Tentunya terus membaca karya orang lain.
- Tema buku - buku yang ditulis Cing Ato; Perjalanan hidup pribadi, Kepribadian hidup, Percintaan ( novel), Budaya Betawi, dll
Ling 2022
Masyaallah sajian resume kak linggar selalu unik yah. Kereen ada ciri khas nya
ReplyDeleteTerima Kasih,,dukungannya membuat tetap semangat🙏
ReplyDelete