Saturday, July 2, 2022

TANTANGAN KEDUA PULUH TIGA


 HIDUP BERSANDING DENGAN BUKU


Cita - cita ingin memiliki perpustakaan pribadi di rumah, namun belum tercapai. Masih ada sangat sedikit koleksi buku anak - anak ku yang tertata di ruang makan kami. Buku - buku yang dimiliki sejak usia satu tahun sampai saat ini. Meski sudah banyak yang disumbangkan untuk bacaan anak - anak sekitar. Memiliki buku seakan menjadi kebutuhan bagi mereka. Mereka lebih memilih membeli buku dari pada baju. Lebih memilih menghabiskan waktu seharian di rumah dengan buku dari pada jalan - jalan. Meski berulang - ulang dibacanya, mereka tidak pernah merasa jenuh.

Mengapa tertata di ruang makan sekaligus dapur kami? Karena dapur kami sangat terang dekat kebun belakang rumah, sehingga tenang dan udara segar setiap saat. Selain itu di sini tempat kami banyak menghabiskan waktu sehari - hari. Buku - buku berada dekat mereka. Mau tak mau tiap saat mereka melihat bukunya. Sehabis makan dan beristirahat, selalu buku yang dipegang. Meski hanya lima belas sampai tiga puluh menit disempatkan membaca buku. 


Sekarang ini membeli buku sangat mudah, tinggal pesan online buku - buku sudah sampai di rumah. Hampir tiap hari ada buku baru yang ditawarkan. Buku - buku baru tersebut sangat menarik bagi anak - anak dan remaja. Penawarannyapun sangat menarik, seperti potongan harga dan bebas ongkir. Hal ini yang membuat anak - anak makin semangat menabung dari uang sakunya. "Kalau kalian ingin buku harus menyisihkan dari uang saku, kekurangannya di bantu ibu." Itu yang kupesankan. Kalau tidak menabung, bisa meledak budget ibu, he..he..he..he.


Si anak sulung sangat gemar membaca. Kalau sudah membaca kadang lupa waktu. Apalagi kalau ada buku baru, segera membeli. Buku - buku yang dibeli dirawat dengan baik, disampul, ditata dan diberi kamper agar tidak rusak. Tak henti - hentinya buku - buku itu dibersihkan. Berulang - ulang kali pula dibaca. Seperti hari ini, sudah ijin memesan buku lagi. Apa hendak dikata, asal positif saya selalu mendukung. Karena buku harta yang tak ternilai harganya. Apalagi saat ini, membiasakan membaca buku butuh perjuangan. 

Bila sudah kehabisan stok buku di rumah, mereka akan berkelana di perpustakaan sekolah di mana saya mengajar. Atau kadang pergi ke perpustakaan Bung Karno sesekali waktu. Kalau sudah di perpustakaan mereka akan membaca seharian dan meminjam buku untuk 3  hari kedepan. 

Satu hal lagi yang belum mampu saya penuhi keinginan mereka, memiliki buku - buku ensiklopedi. Buku - buku ensiklopedi sangat mahal untuk mengoleksinya. Mereka harus menabung lebih banyak lagi. Namun demikian, saya masih berusaha memenuhi keinginan mereka untuk memiliki buku - buku ensiklopedi (meski bukan yang mahal), walau hanya empat atau lima buku. Setidaknya menambah semangat mereka untuk makin gemar membaca.


Dulu belum terpikirkan untuk mengoleksi buku, sehingga buku - buku yang sudah selesai dibaca disumbangkan atau diberikan ke anak - anak sekitar. Namun sekarang, meski buku - buku kami masih sangat sedikit, sudah mulai punya keinginan untuk mengoleksinya. Masa berlaku buku tidak ada kadaluwarsanya. Setiap saat masih bisa dibaca dan dinikmati kembali. Terkadang mencari buku terbitan lama juga sulit. Apalagi saat ini harga buku lumayan harganya, jadi membeli buku seperti membeli aset yang tiada habis. 

Buku - buku sangat membantu dalam memberi ilmu pada anak - anakku. Karena tidak setiap saat saya mandampingi mereka untuk mencari ilmu. Sehingga meski harus menyisihkan budget untuk buku, rasanya tetap senang melakukannya. Apa yang mereka baca dan dapatkan akan menambah pengalamannya. Mereka akan mempunyai cerita dari buku yang dibaca. Mereka akan mempunyai pengalaman dari ilmu yang didapat. Mereka akan suka bersama dengan buku - buku. Dan buku - buku selalu menjadi sahabat anak - anakku.

Ling 2022


6 comments:

  1. hebat bunda dan anak - anaknya

    ReplyDelete
  2. terima kasih Bu Dhotul..kita masih belum apa apa Ibuk🙏

    ReplyDelete
  3. Masya Allah kerewwn euuy idem cita citanya, koleksi buku saya sudah menumpuk hanya masih belum mwmiliki tempat pribadi bukunya dimana orangnya dimana 😊 semangaaat terua hidupkan baca dan literasi 💪💪💪👍👍👍

    ReplyDelete
  4. Siap Coach..meski belum seberapa tp sdh punya angan2nya🙏

    ReplyDelete
  5. Perpustakaan pribadi yang koleksinya lengkap jadi idaman saya banget..

    ReplyDelete