Tuesday, June 21, 2022

MENULIS KEDUABELAS

 

EMBUN TERKUNCI DIKELAS

Sudah menjadi kebiasaan di sekolahku, bila ada siswa dan keluarga dekatnya meninggal dunia, maka siswa kelas tersebut didampingi wali kelas berkunjung ke rumah yang berduka. Kebetulan saya menjadi wali kelas dari Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 1 (Kelas Suzuki), yang pagi ini berkunjung ke salah satu siswa karena ayahnya berpulang.

Sejak pagi kami sudah berdiskusi untuk bertakjiyah ke rumah Wawan. Karena rumahnya tidak terlalu jauh dari sekolah, kita berangkat bersama satu kelas. Para siswa berencana berboncengan untuk berangkat. Setelah memutuskan bagaimana berangkatnya, kita tinggal menunggu ijin untuk berangkat. Sekitar jam 8.00 sekolah memberi ijin untuk pergi bersama. Kamipun berbondong - bondong berangkat ke rumah yang berduka, layaknya konvoi kecil menyusuri jalan desa.

Lima menit setelah perjalanan, kami sampai di rumah duka. Para pelayat sudah ramai persiapan untuk diberangkatkan. Sekitar lima menit dido'akan, mereka berangkat ke pemakaman. Sebagian siswaku ada yang mengantarkan ke makam ada yang tinggal di rumah. Kami yang tinggal ikut membaca do'a - do'a dengan tetangga. 

Menjelang tengah hari, murid - murid sudah berkumpul, kami bersiap untuk pulang. Saat kami bersiap, tiba - tiba salah satu siswaku tak terlihat. Kami saling mencari, kemana sebenarnya dia berada. Kemana Si Embun kami, kok tidak nampak batang hidungnya. Yulfan teman yang paling perhatian mencari - cari Embun. Setelah tak ditemukan, aku teringat untuk mengirim pesan padanya, sambil kubaca, agar teman - temannya mendengar pesan dari Embun. "Mbun, kamu dimana sekarang?" "Saya di kelas Bu" Jawab Embun. "Lho kok tadi ndak ikut?" Sekali lagi Embun menjawab, "Tidak ada temannya, dan sekarang saya terkunci di kelas Bu". Setelah mendengar pesan Embun terakhir, serempak mereka "Haaaaaaaaa, Embun terkunci di kelas?" "Kok bisa Mbun?" Embun tidak menjawab, hanya mengirim emotikon bingung juga.

Akhirnya kamipun kembali ke sekolah. Bersama - sama menemui Embun di kelas. Ternyata Embun benar - benar ada di kelas. Embun hanya senyam senyum ketika teman - temannya ramai mengerubunginya. Embun oh Embun, bisa - bisanya kamu tertinggal tak memberi kabar apapun.

Ling 2022





5 comments:

  1. Kenapa bisa terkunci dengan kata kata ,atau bagimana Bu jadi penasaran

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ketinggalan teman-temannya trus sama penjaga sekolah pintunya dikunci,,dikira tdk ada anak2 lagi

      Delete
  2. Bagus ceritanya. Oalah Embun terkunci. Kasian
    Oh ya. Sebaiknya dialog dalam cerita tidak seperti drama. Dibuat seperti cerpen. Salam literasi

    ReplyDelete
  3. Turut berdukacita Bu Lingar atas berpulangnya Ayahanda dari salah satu siswa Ibu. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan. Aamiin YRA. Terima kasih Ibu sudah berbagi kisah.

    ReplyDelete