Thursday, June 30, 2022

TANTANGAN KEDUA PULUH SATU


 MERANGKUM SENJA DI UJUNG CAKRAWALA


Cuaca cerah sore ini menawarkan kehangatan hati. Diiringi sejuknya angin bertiup sepoi meyampaikan salamnya. Diperjalanan pulangku dari sekolah ingin rasanya aku berkeliling barang tiga puluh menit untuk menanti tenggelamnya sang mentari. Ku hanya ingin sesaat mengantarkannya keperaduan malam. Duduk tenang, menikmati setiap detik jalannya sang mentari. 

Angin bertiup sedikit lebih kencang menjelang petang. Aku dan anak - anakku menikmati kebersamaan ini. Menikmati pergantian petang di atas bukit, di desa yang jauh dari pusat kota. Udara yang sejuk dan segar seakan mengganti udara di paru - paru. Tubuh serasa ringan, otak terasa segar dan semua lelah hilang dalam sekejap. Saat - saat seperti ini makin berharga di tengah kesibukan kita. Meski sesaat sudah dapat mengganti semua energi tubuh yang hilang.

Mentari makin turun ke bawah. Bukit mulai nampak sedikit gelap. Suara burung - burung sudah menghilang. Namun kita masih duduk menikmati petang. Kami berdiam tanpa kata, hanya menikmati sang waktu berjalan. Udara makin dingin dan kencang, tapi masih segar untuk dirasakan. Sungguh kita benar - benar hanya menikmati semua. Tak ingin sepatah katapun ingin kami ucapkan. Kusyukuri dalam hati, dalam keindahan ini ada damai yang mulai merasuki diri.


Petang benar - benar sudah menyambut, dan matahari sudah hilang di kaki langit. Matahari sudah berada diperaduannya. Kamipun harus segera pulang karena saat maghrib menjelang. Di sepanjang jalan pulang kunikmati tepian - tepian sawah yang menghijau. Burung - burungpun mulai kembali ke sarangnya. Para petani juga bergegas meninggalkan sawahnya. Suasana yang mendamaikan hati di petang seperti ini.


Di tepian hutan jati aku berhenti sejenak. Kujepret sisa matahari tenggelam di desa jauh dari bukit. Cahaya merah besarnya makin menakjubkan. Dia bersembunyi di balik pohon - pohon jati. Bersembunyi seakan mengucapkan selamat malam. Menjilatkan kilau cahayanya di sekitar. Alam menjadi jingga, cerah dan indah. Luar biasa keagungan-Mu dalam mencipta semua dengan sempurna. Tidak akan ada maha karya nyata selain ciptaan-Nya. Maha Segalanya Engkau Ya Tuhan atas semua ciptaan-Mu.


Tepat menjelang adzan Maghrib kita sampai di rumah kembali. Segeralah membersihkan diri dan bersiap menjalankan ibadah sholat. Terima kasih Tuhan untuk kesempatan menyaksikan keindahan ciptaan-Mu sore ini. 

Ling 2022

6 comments: