TANTANGAN KETUJUH

 

BLIND COACHING

 

Ihhiiiiiiirrrrrrrr, senangnya hatiku early morning tadi. Aku ada Blind Coaching dengan seseorang yang benar - benar tidak aku tahu. Mengapa terjadi? Tak lain karena hebatnya grup tantangan menulis. Dan tak kalah hebat lagi beliau blind coachku. Saat aku bingung dan salah, fast responsenya luar biasa. Komennya membuat konsultasiku berkelanjutan. Saat aku bilang give up, dia hanya memberikan emoticon tersenyum. Saat aku kembali tetap bingung, diapun dengan sabar masih bilang, "ya tunggu sebentar saya cek". Dan waktu kubilang, "jangan pergi dulu", dia kembali memberi emoticon tersenyum. Luar biasa, kami saling berinteraksi di dunia maya. Hingga pagi menjelang dan kesibukan mulai memanggil beliau.

Pepatah mengatakan, "Apa arti sebuah nama?". Mungkin di saat tertentu pepatah itu benar adanya, kebaikan tidak ingin menyebutkan nama. Kebaikan bersembunyi dibalik perbuatan baik. Namun aku, ingin tahu namanya. Penasaranku ingin menanyakan nama juga, apakah sopan? Tapi sudahlah, aku menghormati privasimu. Meski aku tak tahu nama itu, tetap akan kuingat yang kau lakukan padaku. 

Hingga pagi aku masih tersenyum sendiri. Sampai anakku bertanya' "Apa to Buk kok senyam senyum?" Kujawab, "Ini lho Mbak, Ibuk blind chatting dengan coach tak dikenal". Beginilah rasa itu, saat ketaktahuanku menemukan keberuntunganku. Kok mau my blind coach meresponku, padahal beliau sibuk juga saat itu. Heran tapi senang, setidaknya saat aku di titik kebingungan ada teman bicara.  Selama aku bergabung di grup menulis, hampir tak pernah komunikasi dengan teman - teman. Mungkin karena waktu yang membuatku merasa egois, atau mungkin aku juga bukan orang yang mudah berkomunikasi. Selain itu, aku merasa tak ada yang mampu aku lakukan, karena aku benar pemula di sini.

Terima kasih my Blind Coach. Apa yang kau lakukan pagi ini bagiku adalah pelajaran berharga. Kepedulianmu membuatku senang, karena bisa berbagi. Fast responsemu membantu menyelesaikan masalahku. Semangat selalu buatku, dari dukunganmu!!

Ling 2022